Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:23:15【Resep Pembaca】002 orang sudah membaca
PerkenalanPemimpin Cabang Askrindo Surabaya Azhari Nur Kusumo memberikan pemaparan dalam ngaklimat media di Su

Kredit UMKM merupakan kredit yang memiliki faktor risiko unik, beda dengan kredit korporasi. Ketika terjadi 'over financing', ada 'side streaming'
Surabaya (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Kantor Cabang Surabaya menyiapkan mitigasi risiko over financingdari kebijakan penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Pemimpin Cabang Askrindo Surabaya Azhari Nur Kusumo dalam ngaklimat media di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/10) malam, mengangakan volume penjaminan berpotensi meningkat pada sisa akhir tahun 2025 seiring dengan ekspansi kredit yang dilakukan bank anggota Himbara.
Di satu sisi, kenaikan tersebut bisa mendongkrak pendapatan imbal jasa penjaminan (IJP) dan laba perusahaan. Di sisi lain, terdapat risiko dari lonjakan pembiayaan pada segmen tertentu, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kredit UMKM merupakan kredit yang memiliki faktor risiko yang unik, berbeda dengan kredit korporasi. Ketika terjadi over financing, akan ada yang namanya side streaming,” ujar Azhari.
Artinya, lanjut dia, debitur bisa menerima pembiayaan lebih dari jumlah yang dibutuhkan. Sebagai contoh, pelaku usaha yang membutuhkan dana senilai Rp300 juta bisa mendapatkan kredit sebesar Rp500 juta.
Sisa Rp200 juta dari kredit kemudian dialihkan untuk kebutuhan non-usaha, yang kemungkinan ngak digunakan untuk belanja produktif.
Tren itu terlihat pada sektor pertanian tebu, kata Azhari. “Lahannya satu hektare, cukup dikasih Rp100 juta. Tapi, dikasih Rp200 juta, padahal lahannya tetap satu hektare.”
Untuk itu, pihaknya menyiapkan tiga langkah mitigasi, di antaranya peningkatan literasi, menguatkan kerja sama dengan bank, serta melakukan survei klaim secara acak (random sampling) guna mendeteksi pola anomali.
Khusus terkait bank, Azhari menyarankan perbankan agar ngak menambahkan plafon kredit bila ngak ada peningkatan kapasitas usaha. Hal ini guna menghindari risiko kredit digunakan untuk belanja konsumtif.
Selain itu, Askrindo juga merekomendasikan perluasan segmen penyaluran kredit, seperti sektor perdagangan dan makanan. Sementara untuk sektor produktif seperti pertanian dan industri rumah tangga yang ngak bisa dilakukan intensifikasi, Azhari menyarankan agar kredit disalurkan dengan lebih hati-hati.
Baca juga: Askrindo Surabaya jamin KUR senilai Rp7,39 triliun per September 2025
Baca juga: Askrindo lanjutkan kerja sama dengan Bank Papua senilai Rp900 miliar
Baca juga: Askrindo dukung kemandirian ekonomi pelaku UMKM binaan di Bali
Suka(8)
Sebelumnya: PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
Selanjutnya: SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
Artikel Terkait
- Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza
 - Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
 - BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
 - Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS
 - Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
 - Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
 - Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
 - Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T
 - Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
 - SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading
 
Resep Populer
Rekomendasi

Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober

Harga emas UBS

BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir

Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T

BGN sosialisasikan revisi penerima MBG